...INI,,

..just for fun,,find something here.. :)

Jumat, 01 November 2013

cerpen bertema persahabatan



 ARTI SEORANG SAHABAT


Kata orang pershabatan tidak mengenal jarak, waktu,ras, suku ataupun yang lain. Apapun itu sahabat akan selalu ada untuk kita. Sahabat sejati tidak akan pergi walaupun ia di sia-siakan,tak dianggap akan kehadirannya. Yang ada dibenak seorang sahabat adalah bisa selau ada didekatnya, membantunya, mengigatkannya. Bahkan dia tidak perduli diamau diangap hanya sebatas teman biasa atau bahkan dia tak disadari kehadirannya.
            Persahabatan ini kita mulai sejak SD sampai sekarang, bahkan sampai mungkin sampai ajal menjemput kita.
            Ya, aku Zila seorang remaja yang kata orang cantik, imut, tapi kurang tinggi, cerewet, dan masih banyak kata orang untuk mengidentifkasiku. Hari-hariku penuh warna karena sealu ditemani oleh sahabatku yaitu caca. Yang kebetulan orang tua kita juga sahabatan dan kita tinggal di komplek perumahan yang sama namun agak jahuan sih rumah kita namun gak jadi penghalang untuk persahabatan kami.
Diantara seribu persamaan yang kita miliki ternyata ada perbedaan di antara kita yaitu kalau orang tua Caca super baik dan selalu ada untuk Caca, walaupun mereka disibukkan dengan pekerjaan. Namun kalau orang tuaku super sibuk bahkan mungkin meraka lupa kalau punya anak aku. Aku dirumah hanya tinggal dengan seorang pembantuku yang menemaiku sejak  kecil, bahkan sudah aku anggap dia sebagai bagian dari keluargaku.


“ Non, bangun non sudah siang” suara bi Surti sambil mengetok-ngetok pintu kamarku

“Huh jam berapa sih,? Masih ngantuk juga. Ya sebentar bi masih ngantuk.”jawabku

“Non bangun sudah jam 6 nanti terlambat kesekolahnya,”Kata bi surti yang masih setia menantiku bangun, walaupun dia tau aku paling susah kalau disuruh bangun.

“Hah jam 6 !!??” gumanku “ kok ngak di bangunin dari tadi sih bi, mana PR matematikaku belum selesai lagi,  ” lanjutku

Sesegera aku mandi dan menyiapkan buku pelajaran untuk nanti, kemudian bergegas sarapan.

“Assalamualaikum, Zila...” suara caca dari luar rumah

“Iya sebentar, sini masuk. ”jawabku

Caca masuk sambil ngomel-ngomel “ kamu kebiasaan, kalau aku datang, pasti belum siap, ini sudah siang Caca.”

“Iya..iya, ini juga sudah tinggal satu sendok. Eh btw kamu sudah selesai belum Pr Matematika yang kemaren dikasih.?” Tanyaku

“ Sudah, kenapa ? jangan bilang kalau mau nyontek !” selidik Caca

“hehe kok tau,?” Kataku sambil menyengir.

“ sudah ngak tahu lagi tapi HAFAL!!, dari dulu hingga sekarang PR ngak pernah selesai.” Tukas Caca

            Memang dari dulu hingga sekarang PR matematikaku nggak pernah selesai. Tapi ada Caca yang selalu menompangku (hehe). Caca memang orangnya baik(tapi kadang-kadang ngeselin), pintar, cantik, tinggi, pokoknya idaman para lelaki, tapi dia nggak mau pacaran katanya takut ngecewaindan di kecewain.

@@@

            Sesampai di sekolah aku langsung menyelesaikan tugasku yaitu NYONTEK PR. Pelajaran demi pelajaran hari ini telah terlewati. Dan bel tanda pulan pun berbunyi.
            Dan seperti biasanya aku pulang dengan sahabat yang selalu setia kepadaku. Sepanjang perjalanan pulang tak hentihentinya kami bercerita. Tiba-tiba Caca berkata kepadaku yang sangat tigak masuk akal.

“Zila, kalau besok aku pergi duluan dari kamu, kamu jangan pernah lupain persahabatan kita ya. ”kata Caca yang mendinginkan suasana

“ya, enggak lah aku ngak bakal lupain sahabat sebaik kamu. Tapi kok kamu ngomong begitu memang kamu mau pergi kemana?” yanyaku yang nggak paham apa yang di bijarakan Caca

“Ya enggak , aku hanya takut aja kalau suatu saat aku di panggil duluan sama yang kuasa, kamu lupain persahabatan ini.?” kata Caca

“Tapi kok kamu tiba-tiba bilang gitu ” tanyaku yang semakin bingung

“Ya , kan kita nggak tau umur kita bakal panjang atau pendek, bisa saja kan kita meninggal dimanapun, kapanpun. Detik ini kita meninggal pun kan sudah wajar-wajar saja karena itu sudah di gariskan oleh sang maha pencipta.”kata Caca yang semakin membinggungkan

“Hem iya sih, ” katku mengiyakan walaupun aku masih binggung dengan perkataan Caca.

            Tak terasa sudah sampai di depan rumahku. “Ayo ca main dulu kerumah ku” kata ku mengajak Caca mampir.

“Enggak ah, besok aja, besok kan minggu. Jadi aku bisa lebih puas main di rumah kamu. ” Kata Caca

“ hadah, biasanya pulang sekolah main, minggu pun juga main, ” kataku

“iya tapi sekarang lagi nggak baiasa.” Jawab Caca

“ ya, udah deh nggak papa, besok aku tunggu” jawabku

“ok, yaudah ya da..!! see you letter ” kata Caca

“da...! salam ya buat om dan tante” kataku membalas salam Caca

“oke..!!”

@@@

Seperti biasanya, pulang sekolah aku langsung mandi dan rebahan di kamar. Omongan Caca tadi masih tersimpan di benak dan pikiranku. “Apa sih maksud Caca ngomong kayak gitu” batinku.

“Non, makan siang sudah siap, mari kebawah non makan.” Suara bi surti sambil mengetok pintu yang menyadarkan aku dari lamuanku.

“iya, bi sebentar lagi aku turun.” Jawabku.
            Ketika makan pun aku masih binggung apa maksud perkataan Caca tadi.
“Lho non, kok makananya Cuma diaduk-aduk, ada masalah ya?” tanya bibi

“Enggak kok bi” jawabku singkat.

“Ow bibi kira ada masalah ,tapi, kalau memenag non Zila ada masalah cerita aja sama bibi, biasanya kan gitu. Kalau bibi bisa bantu akan bibi bantu. ”tawar bi Surti

“Iya bi. Ngak ada masalah kok” jawabku

@@@


“Zila..assalamualaikum.”kata Caca mengucap salam

“wa’alaikum sallam , eh non Caca mari masuk iya bi, nggak disuruhmasuk pun aku akan masuk bi hahaha”canda Caca pada bi Surti “Zila dimana bi ?” lanjut Caca

“Non Zila masih di kamar ,belum bangun.” Kata bi Surti

“Ya ampun, Zila belum bangun ” kata Caca kaget

“Belum, biasanya kan kalau hari minggu begitu, ” kata bi Surti

“ya tapi, kan nggak sesiang ini bi, kamarnya di kunci nggak bi ?”tanya Caca

“enggak kayaknya non.” Jawab bi Surti

“ ya, udah aku masuk dulu ya bi.”pamit Caca

@@@

“ZILA BANGUN...!!!!!!!!!!!!!!!!!!” teriak Caca sesampai di kamar Zila

“ihh, kamu ini nganggu orang tidur aja.” Jawab Zila dengan tamang tak berdosa
“kamu ini perempuan, siang gini belum bangun. ” ejek Caca

“iya-iya ini udah mau bangun. ” jawab ku

            Setelah itu aku bangun , mandi . seperti biasanya aku dan Caca bercerita panjang lebar ibarat kata seperti panjangnya jembatan Suramadu. Herannya kami setiap hari bertemu setiap hari bercerita tapi tak ada bosan-bosanya.
 “Zila, mama papamu nggak pulang ?” tanya Caca tiba-tiba yang membuat aku Bad mood

“ Tau ah , lupa kali kalau punya anak dirumah.” Jawabku

“Zila, kamu harus tahu  setiap oarangtua itu nggak pernah lupa kalau mereka punya anak, mereka pergi kan juga untuk mencari uang buat kamu, lagian kamu kan hidup berkecukupan gini kan karena mama papamu.” Ujar Caca menasehati

“ Kamu bisa bilang gitu karena kamu tidak di posisi aku, coba kamu di posisiku pasti kamu akan merasakan yang aku rasakan.” kataku

“ emang aku bukan kamu tapi aku seorang sahabat, yang bisa merasakan apa yang kamu rasakan, kalau emang kamu merasa mama papamu kurang perhatian sama kamu kamu anggap aja mama papaku seperti mama papamu, tapi kamu juga tidak boleh melupakan mereka.” Kata Caca panjang lebar.

“ Makasih ya Zil, kamu emang sahabat ku yang paling baik.” Ujarku

“ Iya-iya. Kamu jangan sedih lagi ,aku akan selau ada buat kamu.” Kata Caca menenangkanku

@@@

            Setelah hari itu aku sudah tidak lagi berpikiran bahwa Mama papaku lupa padaku. Bahkan semula komunikasi kami yang kurang baik sekarang mulai membaik dan kata papa minggu depan mereka pulang.
            Semua ini berkat Caca , dia adalah sahabatku yang sangat baik, dialah satu-satunya orang yang mampu merubah pikiran jelekku terhadap orang tuaku.

@@@

            Pagi ini tak seperti biasanya , cewek manis yang  biasanya selalu datang kerumahku  untuk berangkat bersama kesekolah ,hari ini lama banget aku tunggu tapi tak kunjung datang akirnya aku memutuskan untuk berangkat duluan.
            Setelah samapai di kelas kulihat Caca sudah datang, tapi dia duduk di sebelah Bella. Awalnya aku anggap biasa aja tapi selama seharian ini sikapnya sangat berbeda kepadaku. Aku tak habis pikir menggapa dia begitu berubah 180°.

@@@

            Akhir-akhir ini Caca sering banget tidak berangkat sekolah, tak tahu mengapa. Setelah kejadian diam-diaman itu sekarang kita tidak pernah berkomunikasi, bahkan dia jarang masuk sekolah. Aku sudah coba hubungi tapi nggak di angkat, aku coba datang ke rumahnya tapi Caca dan keluarganya tak ada dirumah.
Aku kesepian hari-hariku penuh dengan pertanyaan. Aku bingung harus berbuat apa.
Malam ini aku merasa sangat pusing, perasaanku tidak enak seperti ada sesuatu yang terjadi dengan orang terdekatku. Tiba-tiba terdengar suara ketokan pintu kamar.

“ non Zila ada tamu diluar,  ” kata bi Surti
“siapa bi ?? suruh masuk aja,nanti aku turun”
“baik non,” jawab bi Surti

@@@
           
           
To : Zila

Zil maaf, aku tidak pernah cerita padamu bahwa aku telah menderita leukimia. Aku takut kalau aku memberitahumu tentang ini kamu kecewa akan kehilanganku. Dan tentang sikapku yang akhir-akhir ini berubah terhadapmu itu bukan semata-mata karena aku benci padamu tapi karena aku tidak ingin jika suatu saat aku pergi darimu kamu larut dalam kesedihan. Mungkin saat kamu baca surat ini aku telah tiada didunia, namun aku nggak ingin kamu lupain persahabatan kita.
Zil, sekali lagi aku minta maaf ,, tapi kamu pasti tahu semua ini bukanlah kemauanku. Seperti yang pernah aku bilang kepadamu “kita ngak tau mau sampai kapan umur kita tapi, kapanpun dan dimanapun kita , bisa saja kita meniggal saat itu”.se3lamat tinggal Zil...

Caca
 


















Surat itu aku baca setelah menghadiri pemakaman Caca “Air mata ini tak kunjung berhenti setiap aku ingat  rona wajah mu.” Batinku

@@@

            Setelah kematian caca aku sangat kesepian tak ada lagi sahabat yang selalu menghibur , menemani dan menasehatiku.
Tak pernah ku biarkan,
ombak menghapus kenangan kita
meski buih-buih kecil itu lampaui masa
Namun,
Semua kenangan kita akan menjadi separuh nyawaku
Dan menjadi bagian dari hidupku

 









THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar