ARTI SEORANG SAHABAT
Kata orang pershabatan tidak mengenal jarak,
waktu,ras, suku ataupun yang lain. Apapun itu sahabat akan selalu ada untuk
kita. Sahabat sejati tidak akan pergi walaupun ia di sia-siakan,tak dianggap
akan kehadirannya. Yang ada dibenak seorang sahabat adalah bisa selau ada
didekatnya, membantunya, mengigatkannya. Bahkan dia tidak perduli diamau
diangap hanya sebatas teman biasa atau bahkan dia tak disadari kehadirannya.
Persahabatan ini kita mulai sejak SD
sampai sekarang, bahkan sampai mungkin sampai ajal menjemput kita.
Ya, aku Zila seorang remaja yang
kata orang cantik, imut, tapi kurang tinggi, cerewet, dan masih banyak kata
orang untuk mengidentifkasiku. Hari-hariku penuh warna karena sealu ditemani
oleh sahabatku yaitu caca. Yang kebetulan orang tua kita juga sahabatan dan
kita tinggal di komplek perumahan yang sama namun agak jahuan sih rumah kita namun
gak jadi penghalang untuk persahabatan kami.
Diantara seribu persamaan yang kita miliki
ternyata ada perbedaan di antara kita yaitu kalau orang tua Caca super baik dan
selalu ada untuk Caca, walaupun mereka disibukkan dengan pekerjaan. Namun kalau
orang tuaku super sibuk bahkan mungkin meraka lupa kalau punya anak aku. Aku
dirumah hanya tinggal dengan seorang pembantuku yang menemaiku sejak kecil, bahkan sudah aku anggap dia sebagai
bagian dari keluargaku.
“
Non, bangun non sudah siang” suara bi Surti sambil mengetok-ngetok pintu
kamarku
“Huh
jam berapa sih,? Masih ngantuk juga. Ya sebentar bi masih ngantuk.”jawabku
“Non
bangun sudah jam 6 nanti terlambat kesekolahnya,”Kata bi surti yang masih setia
menantiku bangun, walaupun dia tau aku paling susah kalau disuruh bangun.
“Hah
jam 6 !!??” gumanku “ kok ngak di bangunin dari tadi sih bi, mana PR
matematikaku belum selesai lagi, ”
lanjutku
Sesegera
aku mandi dan menyiapkan buku pelajaran untuk nanti, kemudian bergegas sarapan.
“Assalamualaikum,
Zila...” suara caca dari luar rumah
“Iya
sebentar, sini masuk. ”jawabku
Caca
masuk sambil ngomel-ngomel “ kamu kebiasaan, kalau aku datang, pasti belum siap, ini sudah siang Caca.”
“Iya..iya,
ini juga sudah tinggal satu sendok. Eh btw kamu sudah selesai belum Pr
Matematika yang kemaren dikasih.?” Tanyaku
“
Sudah, kenapa ? jangan bilang kalau mau nyontek !” selidik Caca
“hehe
kok tau,?” Kataku sambil menyengir.
“
sudah ngak tahu lagi tapi HAFAL!!, dari dulu hingga sekarang PR ngak pernah
selesai.” Tukas Caca
Memang dari dulu hingga sekarang PR
matematikaku nggak pernah selesai. Tapi ada Caca yang selalu menompangku
(hehe). Caca memang orangnya baik(tapi kadang-kadang ngeselin), pintar, cantik,
tinggi, pokoknya idaman para lelaki, tapi dia nggak mau pacaran katanya takut
ngecewaindan di kecewain.
@@@
Sesampai
di sekolah aku langsung menyelesaikan tugasku yaitu NYONTEK PR. Pelajaran demi
pelajaran hari ini telah terlewati. Dan bel tanda pulan pun berbunyi.
Dan seperti biasanya aku pulang
dengan sahabat yang selalu setia kepadaku. Sepanjang perjalanan pulang tak
hentihentinya kami bercerita. Tiba-tiba Caca berkata kepadaku yang sangat tigak
masuk akal.
“Zila, kalau besok aku pergi duluan dari kamu,
kamu jangan pernah lupain persahabatan kita ya. ”kata Caca yang mendinginkan
suasana
“ya, enggak lah aku ngak bakal lupain sahabat
sebaik kamu. Tapi kok kamu ngomong begitu memang kamu mau pergi kemana?”
yanyaku yang nggak paham apa yang di bijarakan Caca
“Ya enggak , aku hanya takut aja kalau suatu
saat aku di panggil duluan sama yang kuasa, kamu lupain persahabatan ini.?”
kata Caca
“Tapi kok kamu tiba-tiba bilang gitu ” tanyaku
yang semakin bingung
“Ya , kan kita nggak tau umur kita bakal
panjang atau pendek, bisa saja kan kita meninggal dimanapun, kapanpun. Detik
ini kita meninggal pun kan sudah wajar-wajar saja karena itu sudah di gariskan
oleh sang maha pencipta.”kata Caca yang semakin membinggungkan
“Hem iya sih, ” katku mengiyakan walaupun aku
masih binggung dengan perkataan Caca.
Tak
terasa sudah sampai di depan rumahku. “Ayo ca main dulu kerumah ku” kata ku
mengajak Caca mampir.
“Enggak ah, besok aja, besok kan minggu. Jadi
aku bisa lebih puas main di rumah kamu. ” Kata Caca
“ hadah, biasanya pulang sekolah main, minggu
pun juga main, ” kataku
“iya tapi sekarang lagi nggak baiasa.” Jawab
Caca
“ ya, udah
deh nggak papa, besok aku tunggu” jawabku
“ok, yaudah
ya da..!! see you letter ” kata Caca
“da...!
salam ya buat om dan tante” kataku membalas salam Caca
“oke..!!”
@@@
Seperti biasanya, pulang sekolah aku
langsung mandi dan rebahan di kamar. Omongan Caca tadi masih tersimpan di benak
dan pikiranku. “Apa sih maksud Caca ngomong kayak gitu” batinku.
“Non, makan siang sudah siap, mari kebawah non
makan.” Suara bi surti sambil mengetok pintu yang menyadarkan aku dari
lamuanku.
“iya, bi sebentar lagi aku turun.” Jawabku.
Ketika
makan pun aku masih binggung apa maksud perkataan Caca tadi.
“Lho non, kok makananya Cuma diaduk-aduk, ada
masalah ya?” tanya bibi
“Enggak kok bi” jawabku singkat.
“Ow bibi kira ada masalah ,tapi, kalau memenag
non Zila ada masalah cerita aja sama bibi, biasanya kan gitu. Kalau bibi bisa
bantu akan bibi bantu. ”tawar bi Surti
“Iya bi. Ngak ada masalah kok” jawabku
@@@
“Zila..assalamualaikum.”kata Caca mengucap
salam
“wa’alaikum sallam , eh non Caca mari masuk
iya bi, nggak disuruhmasuk pun aku akan masuk bi hahaha”canda Caca pada bi
Surti “Zila dimana bi ?” lanjut Caca
“Non Zila masih di kamar ,belum bangun.” Kata
bi Surti
“Ya ampun, Zila belum bangun ” kata Caca kaget
“Belum, biasanya kan kalau hari minggu begitu,
” kata bi Surti
“ya tapi, kan nggak sesiang ini bi, kamarnya
di kunci nggak bi ?”tanya Caca
“enggak kayaknya non.” Jawab bi Surti
“ ya, udah aku masuk dulu ya bi.”pamit Caca
@@@
“ZILA BANGUN...!!!!!!!!!!!!!!!!!!” teriak Caca
sesampai di kamar Zila
“ihh, kamu ini nganggu orang tidur aja.” Jawab
Zila dengan tamang tak berdosa
“kamu ini perempuan, siang gini belum bangun.
” ejek Caca
“iya-iya ini udah mau bangun. ” jawab ku
Setelah
itu aku bangun , mandi . seperti biasanya aku dan Caca bercerita panjang lebar
ibarat kata seperti panjangnya jembatan Suramadu. Herannya kami setiap hari
bertemu setiap hari bercerita tapi tak ada bosan-bosanya.
“Zila,
mama papamu nggak pulang ?” tanya Caca tiba-tiba yang membuat aku Bad mood
“ Tau ah , lupa kali kalau punya anak
dirumah.” Jawabku
“Zila, kamu harus tahu setiap oarangtua itu nggak pernah lupa kalau
mereka punya anak, mereka pergi kan juga untuk mencari uang buat kamu, lagian
kamu kan hidup berkecukupan gini kan karena mama papamu.” Ujar Caca menasehati
“ Kamu bisa bilang gitu karena kamu tidak di
posisi aku, coba kamu di posisiku pasti kamu akan merasakan yang aku rasakan.”
kataku
“ emang aku bukan kamu tapi aku seorang
sahabat, yang bisa merasakan apa yang kamu rasakan, kalau emang kamu merasa
mama papamu kurang perhatian sama kamu kamu anggap aja mama papaku seperti mama
papamu, tapi kamu juga tidak boleh melupakan mereka.” Kata Caca panjang lebar.
“ Makasih ya Zil, kamu emang sahabat ku yang
paling baik.” Ujarku
“ Iya-iya. Kamu jangan sedih lagi ,aku akan
selau ada buat kamu.” Kata Caca menenangkanku
@@@
Setelah
hari itu aku sudah tidak lagi berpikiran bahwa Mama papaku lupa padaku. Bahkan semula
komunikasi kami yang kurang baik sekarang mulai membaik dan kata papa minggu
depan mereka pulang.
Semua
ini berkat Caca , dia adalah sahabatku yang sangat baik, dialah satu-satunya
orang yang mampu merubah pikiran jelekku terhadap orang tuaku.
@@@
Pagi
ini tak seperti biasanya , cewek manis yang
biasanya selalu datang kerumahku
untuk berangkat bersama kesekolah ,hari ini lama banget aku tunggu tapi
tak kunjung datang akirnya aku memutuskan untuk berangkat duluan.
Setelah
samapai di kelas kulihat Caca sudah datang, tapi dia duduk di sebelah Bella.
Awalnya aku anggap biasa aja tapi selama seharian ini sikapnya sangat berbeda
kepadaku. Aku tak habis pikir menggapa dia begitu berubah 180°.
@@@
Akhir-akhir
ini Caca sering banget tidak berangkat sekolah, tak tahu mengapa. Setelah
kejadian diam-diaman itu sekarang kita tidak pernah berkomunikasi, bahkan dia
jarang masuk sekolah. Aku sudah coba hubungi tapi nggak di angkat, aku coba
datang ke rumahnya tapi Caca dan keluarganya tak ada dirumah.
Aku kesepian hari-hariku penuh dengan
pertanyaan. Aku bingung harus berbuat apa.
Malam ini aku merasa sangat pusing, perasaanku
tidak enak seperti ada sesuatu yang terjadi dengan orang terdekatku. Tiba-tiba
terdengar suara ketokan pintu kamar.
“ non Zila ada tamu diluar, ” kata bi Surti
“siapa bi ?? suruh masuk aja,nanti aku turun”
“baik non,” jawab bi Surti
@@@
To :
Zila
Zil
maaf, aku tidak pernah cerita padamu bahwa aku telah menderita leukimia. Aku
takut kalau aku memberitahumu tentang ini kamu kecewa akan kehilanganku.
Dan tentang sikapku yang akhir-akhir ini berubah terhadapmu itu bukan semata-mata
karena aku benci padamu tapi karena aku tidak ingin jika suatu saat aku
pergi darimu kamu larut dalam kesedihan. Mungkin saat kamu baca surat ini
aku telah tiada didunia, namun aku nggak ingin kamu lupain persahabatan
kita.
Zil,
sekali lagi aku minta maaf ,, tapi kamu pasti tahu semua ini bukanlah
kemauanku. Seperti yang pernah aku bilang kepadamu “kita ngak tau mau
sampai kapan umur kita tapi, kapanpun dan dimanapun kita , bisa saja kita
meniggal saat itu”.se3lamat tinggal Zil...
Caca
|
Surat itu aku baca setelah menghadiri
pemakaman Caca “Air mata ini tak kunjung berhenti setiap aku ingat rona wajah mu.” Batinku
@@@
Setelah
kematian caca aku sangat kesepian tak ada lagi sahabat yang selalu menghibur ,
menemani dan menasehatiku.
Tak pernah ku
biarkan,
ombak menghapus
kenangan kita
meski buih-buih kecil
itu lampaui masa
Namun,
Semua kenangan kita
akan menjadi separuh nyawaku
Dan menjadi bagian
dari hidupku
|
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar